JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin meyakini warga Muhammadiyah akan memberikan dukungannya untuk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Prof Din saat bertemu dengan petinggi PKS di kantor DPP PKS TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Oktober 2023.
Menurut Prof Din, secara organisasi Muhammadiyah adalah organisasi non-partisan. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, sehingga tidak pernah menyatakan dukungan kepada capres dan cawapres.
“Muhammadiyah saya kira tidak perlu dan tidak ada pernyataan dari organisasi. Namun sebagai anggota Muhammadiyah saya berkeyakinan, bahkan haqqul yaqin tidak lagi ainul yaqin, warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan AMIN, ” kata Prof Din dalam pernyataannya di DPP PKS, Kamis, (26/10/2023).
Din sendiri merupakan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kelurahan Pondok Labu dan Anies adalah anggota penasehat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu. Dia pun menyatakan sangat disiplin terhadap arahan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sesuai dengan khittah perjuangan Muhammadiyah sejak tahun 1971, yang menyatakan Muhammadiyah tidak punya hubungan struktural dan organisatoris, serta tidak berafiliasi dengan parpol mana pun.
Baca juga:
PKS Trenggalek Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi
|
“Namun yang tak tertulis, Muhammadiyah memberi kebebasan para warganya untuk fantasyiru fil ahzab, bertebaran di banyak partai politik. Di PKS ini banyak wajah-wajah muhammadiyah, enggak usah saya sebutkan, ” ucap Prof Din.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin meyakini warga Muhammadiyah akan memberikan dukungannya untuk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Hal itu diungkapkan Prof Din saat bertemu dengan petinggi PKS di kantor DPP PKS TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Oktober 2023.
Menurut Prof Din, secara organisasi Muhammadiyah adalah organisasi non-partisan. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia Muhammadiyah memang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, sehingga tidak pernah menyatakan dukungan kepada capres dan cawapres tertentu.
“Namun yang tak tertulis, Muhammadiyah memberi kebebasan para warganya untuk fantasyiru fil ahzab, bertebaran di banyak partai politik. Di PKS ini banyak wajah-wajah muhammadiyah, enggak usah saya sebutkan, ” ucap Prof Din.
“Maka kalau nanti Mas Anies berhasil insya Allah, kami dari pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Labu berbangga karena telah menyumbangkan presiden bagi republik ini, ” tambahnya.
Din menilai, pasangan Anies dan Muhaimin adalah pasangan yang tepat dan ideal. Sebab, keduanya merupakan figur-figur berusia muda yang mampu membentuk kecerahan pikiran maupun wawasan untuk Indonesia di masa depan. Keduanya juga mewakili Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Keduanya dapat disebut mewakili kalangan masyarakat yang luas. Saya tidak ingin sebenarnya menyebut Muhammadiyah dan NU tapi juga di atas semua itu saya kenal baik baik Anies-Muhaimin adalah tokoh muda bangsa Indonesia dengan wawasan kebangsaan yang kuat sekali, ” jelasnya. ***